Mungkin judul diatas menakutkan bagi yang menjadi tersangka - tersangka p-a-c-a-r-a-n lawan jenis,ha… atut.. g tw sich namenya capa yg pazti inisial A sampe Z… (betul g’). Memang kalau ngomongin pacaran waktu orde 2010 ni g’ da habiznya.. Kondisi ni nampaknya dah membudidaya. Muda mudi yg hilir mudik tiap malam minggu entah dengan cp tuh…??? ‘Setan mungkin’. Yg akhirnya Khalwat (berdua-duan) pun menjadi budaya yg menjijikkan. Contohnya ja pada negri ni hamper 80% remaja melakukan seks dengan pacarnya (diluar nikah) dalam jangka waktu pacaran kurang dari satu tahun.. wah.. remaja macam apa pula nich… Masya’allah.. jelas-jelas diterangkan :
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa:32)
Sekarang kita tw bahwa islam dah mengatur hubungan pria and wanita, jangankan berzina mendekati pun divonis haram., tuh kan dah divonis mau pa lagi kita “berani Ngelanggar”. Klw berani ngelanggar aturan sang pencipta pergi ja entah kemana but cari tempat yg bukan ciptaan Allah SWT. Wah mana tuh . Bingungkan!!! Mangkannya sekarang kita harus berubah Be The Best Generation..OKelah Kwl Bekbegitu..
Balik maneh nang tema, memang masa pacaran adalah masa rasa suka dan duka yang tumpah ruah dalam romantika hidup serasa seperti dunia ni milik diri sendiri,*egois banget ya*. Hubungan mesra antar lawan jenis sebelum jenjang pernikahan tu hakekatnya memiliki maksud yg terselubung.??Apa’an tuh?? He..he.. Jawabannya adalahhh memperkenalkan pola hidup free sex, seperti kasus ni:
Aku lahir dari keluarga taat beribadah. Sekalipun ibu dan ayah bukan mubaligh atau ustadz, namun kehidupan selalu diliputi suasana keagamaan. Aku anak bandel di keluarga. Jilbabku tidak layak disebut jilbab;ketat, kadang transparan. Kewajiban lima waktu tak pernah terlewatkan. Setiap ada kegiatan positif tak pernah ketinggalan. Aku juga tampikan [tidak mudah menerima cinta aki-laki]. Banyak laki-laki yang cintanya aku tolak. Saat smu kelas III baru aku resmi menjalin cinta dengan seorang teman seangkatan, namun beda kelas. Dia orang pintar dan baik. Saat jalan berdua, dia tak pernah berbuat macam-macam. Namun keimanan sesorang ada batasnya. Semula kami tidak berani saling pegang tangan, akhirnya terbiasa. Awalnya merasa dosa, namun akhirnya tidak. Lambat-laun aku sering jalan-jalan bergandengan, awalnya memang takut dosa namun akhirnya terbiasa. Sedikit demi sedikit pergaulan kami meningkat kearah pergaulan yang membahayakan. Akibat pacaran dan pertemuan rutin, apalagi pertemuan itu umumnya dilakukan berduaan, tanpa sepengetahuan orang lain. Awalnya kami marah saat dia menciumku, namun dia pandai merayu menyebabkan aku terlena dan terbiasa. Lama kelamaan tak segan buka kerudung di hadapan dia.Syetan telah menjadikan aku budaknya sehingga sedikit demi sedikit menjerumuskan aku tanpa aku sadari.. Ironisnya, menampakkan aurat yang merupakan dosa besar, bagiku menjadi hal biaa dilakukan di depan pacar. Saat Unas yg tinggal beberapa minggu aku sperti orang yg kebingungan g da persiapan sama skali, dan akhirnya nilai Unas ku kurang memuaskan. Maka benar, apa kata ustadz bahwa syetan menjerumuskan anak manusia sejengkal demi sejengkal..Lagi pula pacaran memang tidak munguntugkan.
Itulah seadegan crita yang mungkin bisa dikatakan sebagai pengakuan dari sala seorang tersangka-tersangka pacaran. Mungkin bagi tersangka-tersangka yg masih liar di luar sana misip kisahnya, bahkan saget lebih dari kasus diatas.”be careful guys..”. Memang apa yang dah da lampu merah oleh islam pasti tidak da untungnya bahkan merugikan langsung maupun nggak langsung.
Dari semua ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa ehm….. Racun-racun dari pacaran yakni:[1] Kontak pandangan yg berakibatkan syahwat
Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbua”.Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, ".( QS. An Nur: 30-31)
[2] kontak fisik
Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan
“Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thobroni )
[3] zina.
Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina
“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Sebuah syair mengatakan peristiwa besar bermula dari hal-hal yang kecil, permulaannya memandang, tersenyum kemudian menyapa, lalu mengobrol, lantas janjian, lalu bekencan, dan akhirnya berzina.
Akhir kata yang g da akhirnya .Bagi saudara saudari yang sudah terlanjur berbuat dosa maka bertaubatlah dan jangan putus asa, Allah pasti mengampuni hambanya yang bertaubat dan memohon ampun kepada-Nya…