Selasa, 21 Desember 2010

BELAJAR DARI REALITA SAAT INI

Sebuah pernyataan begitu signifikan dengan kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi di negri ini, Indonesia berduga banyak pengamat-pengamat negri ini berkata seperti itu namun dilain sisi ada berbagai pecundang-pecundang kelas kakap alias Parpol memanfaatkan situasi ini untuk berebut pengharuh kepada korban-korba
n. Memang sesuatu yang aneh alih-alih memberikan bantuan tetapi ada maksud lain hanya untuk kepentingan mereka . apakah ini yang disebut dengan peduli kepada sesama padahal mereka hanya ingin ada imbalan yang setimpal dan bisa meninggikan atau meloncengkan nama politik mereka. Padahal diterangkan dalam surat Al-Baqarah Ayat 264 :
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu di timpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah ). Maka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”
Tapi apalah arti penyesalan kini semua telah terjadi banyak terlihat dalam media cetak maupun televisi menayangkan berbagai berita yang penuh dengan pertanyaan dan maksud lain dari ini semua. Tinggal bagaimana yang harus dilakukan sebagai pemuda yang entah beberapa tahun lagi akan mengemban penerus estafet dalam pemerintahan. Semoga kita para pemuda bias mengmbil kekurangan-kekurangan yang ada pada perintah saat ini, diatas merupakan hanya seadegan contoh nyata yang baru-baru ini. Kita sebagai pemuda harus mencontoh teladan kita sepanjang masa Yaitu Rosulullah SAW. Yang penuh perhatian kepada umatnya dan bawasanya beliau adalah sosok kepala negara (islam) yang sempurna. Setetes kisah dari Rosulullah dengan seorang anak yatim tentang kepedulian beliau adalah
“kisah ini terjadi di Madinah pada suatu pagi di hari raya Idul Fitri. Rasulullah saw seperti biasanya mengunjungi rumah demi rumah untuk mendo’akan para muslimin dan muslimah, mukminin dan mukminah agar merasa bahagia di hari raya itu.
Alhamdulillah, semua terlihat merasa gembira dan bahagia, terutama anak-anak. Mereka bermain sambil berlari-lari kesana kemari dengan mengenakan pakaian hari rayanya. Namun tiba-tiba Rasulullah saw melihat di sebuah sudut ada seorang gadis kecil sedang duduk bersedih. Ia memakai pakaian tambal-tambal dan sepatu yang telah usang.
Rasulullah saw lalu bergegas menghampirinya. Gadis kecil itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya, lalu menangis tersedu-sedu.
Rasulullah saw kemudian meletakkan tangannya yang putih sewangi bunga mawar itu dengan penuh kasih sayang di atas kepala gadis kecil tersebut, lalu bertanya dengan suaranya yang lembut : “Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?”

Gadis kecil itu terkejut. Tanpa berani mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang bertanya, perlahan-lahan ia menjawab sambil bercerita : “Pada hari raya yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakannya bersama orang tuanya dengan berbahagia. Anak-anak bermain dengan riang gembira. Aku lalu teringat pada ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir bersamanya. Ia membelikanku sebuah gaun berwarna hijau dan sepatu baru. Waktu itu aku sangat bahagia. Lalu suatu hari ayahku pergi berperang bersama Rasulullah saw. Ia bertarung bersama Rasulullah saw bahu-membahu dan kemudian ia meninggal. Sekarang ayahku tidak ada lagi. Aku telah menjadi seorang anak yatim. Jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?”
Setelah Rasulullah saw mendengar cerita itu, seketika hatinya diliputi kesedihan yang mendalam. Dengan penuh kasih sayang ia membelai kepala gadis kecil itu sambil berkata: “Anakku, hapuslah air matamu… Angkatlah kepalamu dan dengarkan apa yang akan kukatakan kepadamu…. Apakah kamu ingin agar aku Rasulullah menjadi ayahmu? …. Dan apakah kamu juga ingin agar Fatimah menjadi kakak perempuanmu…. dan Hasan dan Husein menjadi adik-adikmu dan Aisyah menjadi ibumu ?. Bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?”Begitu mendengar kata-kata itu, gadis kecil itu langsung berhenti menangis. Ia memandang dengan penuh takjub orang yang berada tepat di hadapannya.
Masya Allah! Benar, ia adalah Rasulullah saw, orang tempat ia baru saja mencurahkan kesedihannya dan menumpahkan segala gundah di hatinya. Gadis yatim kecil itu sangat tertarik pada tawaran Rasulullah saw, namun entah mengapa ia tidak bisa berkata sepatah katapun. Ia hanya dapat menganggukkan kepalanya perlahan sebagai tanda persetujuannya. Gadis yatim kecil itu lalu bergandengan tangan dengan Rasulullah saw menuju ke rumah. Hatinya begitu diliputi kebahagiaan yang sulit untuk dilukiskan, karena ia diperbolehkan menggenggam tangan Rasulullah saw yang lembut seperti sutra itu.
Sesampainya di rumah, wajah dan kedua tangan gadis kecil itu lalu dibersihkan dan rambutnya disisir. Semua memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Gadis kecil itu lalu dipakaikan gaun yang indah dan diberikan makanan, juga uang saku untuk hari raya. Lalu ia diantar keluar, agar dapat bermain bersama anak-anak lainnya. Anak-anak lain merasa iri pada gadis kecil dengan gaun yang indah dan wajah yang berseri-seri itu. Mereka merasa keheranan, lalu bertanya :
“Gadis kecil, apa yang telah terjadi? Mengapa kamu terlihat sangat gembira?”
Sambil menunjukkan gaun baru dan uang sakunya gadis kecil itu menjawab :“Akhirnya aku memiliki seorang ayah! Di dunia ini, tidak ada yang bisa menandinginya! Siapa yang tidak bahagia memiliki seorang ayah seperti Rasulullah? Aku juga kini memiliki seorang ibu, namanya Aisyah, yang hatinya begitu mulia. Juga seorang kakak perempuan, namanya Fatima Az`Zahra. Ia menyisir rambutku dan mengenakanku gaun yang indah ini. Aku merasa sangat bahagia dan bangga memiliki adik adikku yang menyenangkan bernama Hasan dan Husein. , dan ingin rasanya aku memeluk seluruh dunia beserta isinya.”
Rasulullah saw bersabda : ”Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah SWT akan mendandani/menghiasinya pada hari Kiamat. Allah SWT mencintai terutama setiap rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barangsiapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di surga.”
Dalam kesempatan lain,Dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah bersabda :”Dan barangsiapa yang membelaikan tangannya pada kepala anak yatim di hari Assyura, maka Allah Ta’ala mengangkat derajat orang tersebut untuk untuk satu helai rambut satu derajat. Dan barangsiapa memberikan (makan dan minum) untuk berbuka bagi orang mukmin pada malam Asyuro, maka orang tersebut seperti memberikan makanan kepada seluruh umat Muhammad SAW dalamkeadaan kenyang semuanya.”— Al Hadis.
Ya Rasullullah, sungguh mulia ahlakmu, sungguh banyak anak2 yatim-mu, pantaslah engkau disebut Abul Yatama (Bapaknya anak-anak Yatim) di seluruh dunia dari dulu hingga akhir zaman.
Wahai para anak Yatim, sama halnya dengan gadis kecil dalam cerita di atas, Laa Tahzan, Janganlah kalian bersedih, justru berbanggalah kalian, karena Bapak kalian adalah Rasulullah saw, sang manusia suci, Kekasih Allah swt.

Kamis, 12 Agustus 2010

Ramadhan Air


Kamis, 08 April 2010

Boleh nggak kita jatuh cinta???...




Sebelum kita bahas tema ni marilah kita menggenimkan cipta. Eh..,.,., salah bkn waktunya upacara ya.., maksudnya kita lihat dan renungkan firman Allah SWT :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Rum : 21).
Sobat.. Perasaan cinta kita kepada lawan jenis adalah hal yg manusiawi. Mengapa demikian because tiap orang pasti punya yg namanya cinta yg bersumber dari fitrah yang diciptakan oleh Allah SWT kepada manusia. Hayo... cp yg blm merasakan cinta saat ni, wah perlu dipertanyakan tuh manusia bneran atau jadi-jadian. Yakin deh pada masa-masa remaja termasuk kita saat ni pasti tumbuh gejolak – gejolak hati.. Waduh.. perlu dibawa ke dokter nnti kronis hatinya lagi.. he..., itu hal yang lumrah karna kita punya yang namanya Ghorizah (naluri) tepatnya pada Ghorizah Na’u atau naluri mempertahankan jenis (mencwintai & dicwintai). Yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan fikiran dan fisiknya.
CINTA ITU IBARAT KACA, kaca itu bisa pecah ataupun kotor ataupun lagi tingkat kesuciannya itu tergantung pada bingkainya. Apabila bingkainya itu syari’at , maka cinta itu halal. But beda lagi kalo bingkainya adalah pacaran, perselingkuhan dan perzinaan maka cinta itu terlarang,.. mahal amat yach.. boleh ditawar?? Ha.. bisa ja,
Gini sobat muslim.. skali lagi islam itu tidak ngelarang umatnya untuk jatuh cinta alias boleh-boleh saja asalkan masih dalam koridor syari’at islam. aDa 3 pertanyaan besar tentang jatuh cinta yaitu Mau dibawa kemana cinta itu , untuk siapa cinta itu dan bagaimana cara mengekspresikannya. Mari bahas pertanyaan itu satu persatu.. untuk pertanyaan yg pertama Mau dibawa kemana cinta itu?.. mau dibawa ke pasar atw tempat sampah.. jngn coy... yg bener adalah membawa cinta kejalan yg benar yaitu sesuai yg diajarkan islam, untuk pertanyaan yg kedua untuk siapa yaitu jelas untuk Sang pencipta Allah SWT dan rosullullah SAW itu merupakan cinta level pertama.. G boleh ditawar lagi sudah haruz alias wajib. Terus yg terakhir yaitu bagaimana cara mengekspresikannya adalah dengan cara menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya serta mencontoh teladan kita Rosullullah SAW. Gampangkan’’
Niki contohnye... Da sebuah kisah di jazirah arab, Abdullah bin Abu Bakar baru saja melangsungkan pernikahan dengan Atikah binti Zaid. Atikah adalah seorang wanita cantik rupawan dan berbudi luhur. Dia seorang wanita yg berakhlak mulia, cerdas dan berkedudukan tinggi. Tentu saja, Abdullah sangat mencintai istri iyg sangat sempurna menurut pandangan manusia itu. Pada suatu hari, ayahnya Abu Bakar lewat di rumah Abdullah untuk pergi bersama-sama shalat berjamaah di masjid. Namun, apabila terlihat olehnya anaknya sedang bermesraan dengan istrinya dengan lembut dan romantis. Abu Bakar membatalkan niatnya dan meneruskan perjalanan ke masjid. Setelah selesai menunaikan shalat Abu Bakar sekali lagi melalui jalan si rumah anaknya, Alangkah kesalnya Abu Bakar apabila beliau mendapati anaknya masih bersenda gurau dengan istrinya sebagaimana sebalum beliau menunaikan shalat di masjid. Kemudian Abu Bakar segera memanggil Abdullah. Dia bertanya, ”wahai Abdullah, apakah kamu shalat berjamaah? ” Tanpa berhujjah panjang Abu Bakar berkata, ” Wahai Abdullah, Atikah telah melalaikan kamu dari kehidupan dan pandangan hidup, malah dia telah melupakan kamu dari shalat fardhu, ceraikanlah dia!!” Demikianlah perintah Abu Bakar kepada Abdullah. Suatu perintah ketika Abu Bakar mendapati Abdullah mulai sibuk dengan istrinya yg cantik. Ketika beliau melihat Abdullah terpesona keindahan dunia sehingga menyebabkan semangat juangnya semakin luntur. Tanpa membuat dalih apalagi mencoba membunuh diri, Abdullah terus mengikuti perintah ayahandanya dan menceraikan istri yg cantik dan amat dicintainya. Subhanallah!
Hem... crita yg tragis, dari kisah diatas dapat disimpulkan bahwa cinta kepada allah adalah yg nomer 1, sampai Abdullah menceraikan istrinya gara-gara kecintaan kepada Allah dikalahkan oleh kecintaan kepada istrinya.
     ’Lope’ biasa orang jawa g bisa ngomong ’Love’ itu merupakan daerah yg dikuasai manusia atau qadar dimana terdapat khasiat-khasiat dari cinta tersebut. Bila seseorang menggunakan atau menempatkan cinta ke arah benar kearah sesuai dengan ajaran islam maka cinta itu akan bernilai pahala. Sedangkan apabila cinta itu ditempatkan pada hal nafsu syahwat aja maka akan bernilai dosa.. {wah lumayan tuh buat tabungan dosa biar nnti masuk neraka nya cepet}.. mau??^!^ he..
     Diterangkan dalam hadits : “Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”.(HR. Ahmad, Bukhori, muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi). Ni hadits peringatan buat pemuda muslim. Yupz untuk kita. Nah... sobat ni da pemecahan masalah mungkin sobat muslim da yg dah g tahan dengan cinta lawan jenis boleh menikah. *Jangan lupa undangannya ya* teruz gimana dengan sekolahnya.. nah lo.. . Atau da yg belum mampu maka harus mampu tundukkan pandangan salah satunya bisa dengan puasa sunnah. Mau.?.. harus dicoba ( ya bolehhh)!!.. Terus gimana donk caranya kita bentuk cinta kita kepada Allah?... Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:
 1) Iman yang kuat
2) Ikhlas dalam beramal
3) Berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Dan buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini.
Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya. Amin...






Senin, 22 Februari 2010

Racunnya Pacaran



                     Mungkin judul diatas menakutkan bagi yang menjadi tersangka - tersangka p-a-c-a-r-a-n lawan jenis,ha… atut.. g tw sich namenya capa yg pazti inisial A sampe Z… (betul g’). Memang kalau ngomongin pacaran  waktu orde 2010 ni g’ da habiznya.. Kondisi ni nampaknya dah membudidaya. Muda mudi yg hilir mudik tiap malam minggu entah dengan cp tuh…??? ‘Setan mungkin’. Yg akhirnya Khalwat (berdua-duan)  pun menjadi budaya yg menjijikkan. Contohnya ja pada negri ni hamper 80% remaja melakukan seks dengan pacarnya  (diluar nikah) dalam jangka waktu pacaran kurang dari satu tahun.. wah.. remaja macam apa pula nich… Masya’allah.. jelas-jelas diterangkan :

“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa:32)
Sekarang kita tw bahwa islam dah mengatur hubungan pria and wanita, jangankan berzina mendekati pun divonis haram., tuh kan dah divonis mau pa lagi kita “berani Ngelanggar”. Klw berani ngelanggar aturan sang pencipta pergi ja entah kemana but cari tempat yg bukan ciptaan Allah SWT. Wah mana tuh . Bingungkan!!! Mangkannya sekarang kita harus berubah Be The Best Generation..OKelah Kwl Bekbegitu..
Balik maneh nang tema, memang masa pacaran adalah masa rasa suka dan duka yang tumpah ruah dalam romantika hidup serasa seperti dunia ni milik diri sendiri,*egois banget ya*. Hubungan mesra antar lawan jenis sebelum jenjang pernikahan tu hakekatnya memiliki maksud yg terselubung.??Apa’an tuh?? He..he.. Jawabannya adalahhh memperkenalkan pola hidup free sex, seperti kasus ni:
Aku lahir dari keluarga taat beribadah. Sekalipun ibu dan ayah bukan mubaligh atau ustadz, namun kehidupan selalu diliputi suasana keagamaan. Aku anak bandel di keluarga. Jilbabku tidak layak disebut jilbab;ketat, kadang transparan. Kewajiban lima waktu tak pernah terlewatkan. Setiap ada kegiatan positif tak pernah ketinggalan. Aku juga tampikan [tidak mudah menerima cinta aki-laki]. Banyak laki-laki yang cintanya aku tolak. Saat smu kelas III baru aku resmi menjalin cinta dengan seorang teman seangkatan, namun beda kelas. Dia orang pintar dan baik. Saat jalan berdua, dia tak pernah berbuat macam-macam. Namun keimanan sesorang ada batasnya. Semula kami tidak berani saling pegang tangan, akhirnya terbiasa. Awalnya merasa dosa, namun akhirnya tidak. Lambat-laun aku sering jalan-jalan bergandengan, awalnya memang takut dosa namun akhirnya terbiasa. Sedikit demi sedikit pergaulan kami meningkat kearah pergaulan yang membahayakan. Akibat pacaran dan pertemuan rutin, apalagi pertemuan itu umumnya dilakukan berduaan, tanpa sepengetahuan orang lain. Awalnya kami marah saat dia menciumku, namun dia pandai merayu menyebabkan aku terlena dan terbiasa. Lama kelamaan tak segan buka kerudung di hadapan dia.Syetan telah menjadikan aku budaknya sehingga sedikit demi sedikit menjerumuskan aku tanpa aku sadari.. Ironisnya, menampakkan aurat yang merupakan dosa besar, bagiku menjadi hal biaa dilakukan di depan pacar. Saat Unas yg tinggal beberapa minggu aku sperti orang yg kebingungan g da persiapan sama skali, dan akhirnya nilai Unas ku kurang memuaskan. Maka benar, apa kata ustadz bahwa syetan menjerumuskan anak manusia sejengkal demi sejengkal..Lagi pula pacaran memang tidak munguntugkan.
Itulah seadegan crita yang mungkin bisa dikatakan sebagai pengakuan dari sala seorang tersangka-tersangka pacaran. Mungkin bagi tersangka-tersangka yg masih liar di luar sana misip kisahnya, bahkan saget lebih dari kasus diatas.”be careful guys..”. Memang apa yang dah da lampu merah oleh islam pasti tidak da untungnya bahkan merugikan langsung maupun nggak langsung.
Dari semua ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa ehm….. Racun-racun dari pacaran yakni:[1] Kontak pandangan yg berakibatkan syahwat      
Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbua”.Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, ".( QS. An Nur: 30-31)
[2] kontak fisik
Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan
“Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thobroni )
[3] zina.
Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina
“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Sebuah syair mengatakan peristiwa besar bermula dari hal-hal yang kecil, permulaannya memandang, tersenyum kemudian menyapa, lalu mengobrol, lantas janjian, lalu bekencan, dan akhirnya berzina.
Akhir kata yang g da akhirnya .Bagi saudara saudari yang sudah terlanjur berbuat dosa maka bertaubatlah dan jangan putus asa, Allah pasti mengampuni hambanya yang bertaubat dan memohon ampun kepada-Nya…